FOCAST #6: Santri FOLISA Bahas Buku “Saya Bacharuddin Jusuf Habibie”





We are here to serve literacy.






Perpustakaan Sumatera Thawalib Parabek merupakan pusat literasi dan pengetahuan di lingkungan Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek, Agam, Sumatera Barat. Sebagai bagian dari pesantren yang berdiri sejak 1910, perpustakaan ini menjadi sumber utama referensi akademik dan keislaman bagi ribuan santri dari jenjang MTs, MA, hingga Ma’had Aly.
Kami menyediakan koleksi buku yang beragam, mulai dari literatur keislaman klasik dan kontemporer, buku pelajaran, hingga referensi umum seperti sains, sejarah, dan sastra. Perpustakaan kami juga dilengkapi dengan layanan digital, ruang baca yang nyaman, dan fasilitas pendukung lainnya.
Dengan semangat “Membaca adalah Ibadah”, kami terus mengembangkan layanan berbasis teknologi serta menjalin kerja sama dengan berbagai institusi untuk menciptakan budaya literasi yang kuat.
🌐 Akses mudah | Koleksi lengkap | Pelayanan ramah
📍Lokasi: Komplek Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek
📞Kontak: perpustakaan-parabek.com | Instagram @perpus_thawalib_parabek
THE POPULAR BOOK IN OUR LIBRARY
THE NEW BOOK IN OUR LIBRARY
Top 3 MEMBER
LIBRARY NEWS
FOLISA : Jembatan Literasi Sumatera Thawalib Parabek
Menggali Makna Spiritual dari Kisah Bilal bin Rabbah di FOCAST#5
Menelisik Jejak Kejayaan Islam di Andalusia Melalui ‘Sangkakala di Langit Andalusia
KILAS TAPAK SEJARAH
Tahun 1910
Awal Berdirinya Sumatera Thawalib Parabek.
Syekh Ibrahim Musa Parabek membuka pengajian halaqah sekembali dari menuntut ilmu di Makkah selama 9 tahun.
Tahun 1916
Muzakaratul Ikhwan.
Pengajian halaqah diberi nama Muzakaratul Ikhwan setelah kembalinya Syekh Ibrahim Musa kali yang kedua dari Makkah selama 2 tahun. Tahun 1918
Sumatera Thawalib
Muzakaratul Ikhwan (Jamiatul Ikhwan) diubah menjadi Sumatera Thawalib.
Tahun 1920
Pembelajaran Secara Klasikal
Pembelajaran halaqah berubah menjadi pembelajaran secara klasikal.
Tahun 1939
Dibukanya Takhasus
Syekh Ibrahim Musa bersama menantu beliau, H.Bustani Abdul Ghani, yang baru pulang belajar dari Kairo Mesir membuka takhasus yaitu masa pendidikan lanjutan selama 3 tahun setelah tamat 7 tahun.
Tahun 1940
Sumatera Thawalib Parabek dan Asing
Kelancaran proses pendidikan di Sumatera Thawalib agak terganggu akibat masuknya tentara DAI Nipon, pengerahan kedaulatan RI, dan agresi Belanda.
Tahun 1949
Kepengurusan Abdul Muis St Batungkek Ameh
Kepengurusan Sumatera Thawalib dipercayakan kepada Abdul Muis St Batungkek Ameh (menantu Syekh Ibrahim Musa) sedangkan Syekh Ibrahim Musa lebih banyak mengajar di kelas tertinggi (kelas IV dan VII ).
Tahun 1958
Sumatera Thawalib Parabek & Kuliyatuddiyanah
Pelajaran ditambah dengan mata pelajaran umum. Masa Pendidikan di Parabek 7 tahun yaitu 4 tahun (sampai kelas IV) dengan nama Sumatera Thawalib dan 3 tahun (dari Kelas V – VII) dengan nama Kulliyatuddiyanah.
Tahun 1963
Wafatnya Syekh Ibrahim Musa
Syekh Ibrahim Musa wafat pada 25 Juli 1963. Pengelolaan Sumatera Thawalib Parabek dilanjutkan dengan mendirikan Yayasan Syekh Ibrahim Musa (YASIM) yang diketuai oleh H. Abdul Munir Dt.Palindih.
Tahun 1968
Kepengurusan Sumatera Thawalib
Kepengurusan Sumatera Thawalib Parabek mengalami perubahan. Abdul Muis St Batungkek Ameh menjadi Koordinator Sekolah, H. Abdur Rahman menjadi Kepala Madrasah tingkat Tsanawiyah (4 Tahun) dan Mukhtar Said menjadi Kepala Kulliyatuddiyanah (3 tahun).
Tahun 1978
Abdul Munir Jalal & Abdul Gafar
Abdul Munir Jalal menjadi Kepala Sekolah dan Abdul Gafar sebagai wakil kepala sistem pembagian tingkat sekolah tetap seperti sebelumnya.
Tahun 1979
Sumatera Thawalib Parabek
Berdasarkan hasil musyawarah Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek dengan alumni MST, Rektor IAIN, Kakanwil Depag dan Para ulama pada tanggal 1 Juli 1979, mulai tahun ajaran 1979/1980, Sumatera Thawalib Parabek menjadi 6 tahun: 3 tahun tingkat Tsanawiyah dan 3 tahun tingkat Aliyah.
Tahun 1982
H. Hasan Mahdi, M.A.
Kepemimpinan Sumatera Thawalib Parabek dipercayakan kepada H. Hasan Mahdi M.A. Sistem pendidikan disesuaikan dengan kurikulum Departemen Agama dengan tidak mengurangi pelajaran identitas Sumatera Thawalib Parabek. Tingkat Tsanawiyah 3 tahun dikepalai Abdul Munir Jalal dan tingkat aliyah 3 tahun dikepalai Abdul Gafar.
Tahun 1989
H.A. Kamal, S.H.
Ketua Yasim dipercayakan pada H.A. Kamal S.H. Sistem pendidikan dan pembagian tingkat tetap seperti sebelumnya, tapi pimpinan Sumatera Thawalib Parabek disatukan, dipercayakan kepada H.Mukhtar Said dan dibantu oleh Pembantu Utama yaitu Abdul Munir Jalal sebagai ketua Bidang Pendidikan dan Abdul Gafar sebagai Ketua Bidang Sarana dan Prasarana.
Tahun 1991
H. A. Kamal, S.H. & Drs. Zakiruddin
Pimpinan Sumatera Thawalib Parabek dirangkap oleh ketua Yasim H.A Kamal S.H dan wakil kepala Sumatera Thawalib Parabek kedua tingkat (tsanawiyah dan aliyah) dipercayakan kepada Drs. Zakiruddin yang juga merangkap sebagai Kepala Tata Usaha dan Kabid Pendidikan dan Pengajaran.
Tahun 1998
H. Akhyarli Jalil, S.H.
Ketua Yayasan dipercayakan kepada H. Akhyarli Jalil SH. Status Madrasah meningkat menjadi “disamakan”. Maka Departemen Agama mengangkat dan melantik Kepala Madrasah Tsanawiyah Sumatera Thawalib Parabek, yaitu Dra. Hj. Farida ,R. dan Kepala Madrasah Aliyah Sumatera Thawalib Parabek Yaitu Drs. Mukhlis. Pelantikan keduanya tanggal 3 September 1998, serentak dengan pelantikan Pengurus Yasim .
Tahun 1999
Deswandi, Ba
Kepala Madrasah Aliyah di ganti dengan Deswandi, BA karena Drs. Mukhlis diangkat jadi Pengawas oleh Depag.
Tahun 2004
H. Zulharbi Salim, Lc
Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek dipercayakan kepada H. Zulharbi Salim, Lc.Sumatera Thawalib Parabek menjalin kerja sama dengan Kemenag untuk mendatangkan Syekh dari Al-Azhar Mesir. Pada tahun ini pula program Khidmatul Ummah (Pengabdian Santri pada Masyarakat) pertama kali diadakan.
Tahun 2006
Ir. H. Novizar Zen
Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek diketuai oleh Ir. H. Novizar Zen.
Tahun 2007
Gempa Sumatera Barat
Pimpinan Pondok diampu oleh H. Khatib Muzakkir. Terjadi gempa besar di wilayah Sumatera Barat sehingga gedung belajar rubuh. Santri belajar di tenda darurat. Pada tahun ini pula pertama kali santri parabek lulus Program Beasiswa Santri Berprestasi Kemenag RI.
Tahun 2008
Pembangunan Pasca Gempa
Sumatera Thawalib Parabek mulai pulih dan melaksanakan pembangunan gedung pasca gempa.
Tahun 2010
Buya Deswandi
Pimpinan Pondok diampu oleh Buya Deswandi. Jurusan IPS di tingkat Madrasah Aliyah pertama kali dibuka. September 2010 juga merupakan Milad 1 Abad Sumatera Thawalib Parabek dimeriahkan dengan tabligh akbar. Tahun ini terbentuk Ikatan Alumni Sumatera Thawalib Parabek.
Tahun 2011
Ilham, Lc., M.A.
Ketua Yayasan dipegang oleh Ir. H. Novizar Zen, Syaikhul Madrasah oleh K.H. Khatib Muzakkir, dan Pimpinan Pondok oleh Ilham, Lc., M.A.
Tahun 2012
Jurusan IPA Pertama
Jurusan IPA di tingkat Madrasah Aliyah pertama kali dibuka.
Tahun 2014
K.H. Khatib Muzakkir
Ketua yayasan dipegang oleh Ir. H. Novizar Zen, Syaikhul Madrasah oleh K.H. Khatib Muzakkir, Buya H. Masrur Syahar, dan Buya Deswandi. Pimpinan Pondok oleh Ilham, Lc.,M.A.
Tahun 2016
Ma’had Aly Dibuka
Unit pendidikan setara perguruan tinggi, Ma’had Aly, dibuka untuk angkatan pertama. Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek diresmikan berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI mengeluarkan Surat Keputusan tentang Izin Pendirian Ma’had Aly yang fokus pada Prodi Fiqh dan Ushul Fiqh dengan NSMA : 241213060001. Kerjsama syekh dari Al-Azhar Mesir selesai.
Tahun 2017
Warsul Anwar, S.E., M.M.
Ketua Yayasan dipegang oleh Warsul Anwar, S.E.,M.M. Syaikhul Madrasah oleh Buya Deswandi dan Buya H. Masrur Syahar. Pimpinan Pondok oleh Ilham, Lc.M.A.
Tahun 2018
Buya H. Masrur Syahar
Pimpinan Pondok dipercayakan kepada Buya H. Masrur Syahar. Sumatera Thawalib Parabek mendapat bantuan Rusunawa PPU 5 lantai di Bangkaweh. Gedung tesebut digunakan sebagai asrama putra kelas 2 Tsanawiyah hingga 6 Aliyah. Santri putra tetap belajar di kelas di Parabek. Tahun ini kelas Tsanawiyah putra dan putri dipisah.
Tahun 2019
Gedung 2 Kampus Ma’had Aly Jambu Air
Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek pindah Gedung ke Kampus 2 Ma’had Aly Jambu Air karena pembangunan telah selesai.
Tahun 2020
H. M. Zaki Munawwar, Lc
Pimpinan Pondok dipercayakan kepada H. M. Zaki Munawar, Lc. Maret 2020 santri dipulangkan dan mengikuti pembelajaran daring karena pandemic Covid-19. September 2020 santri mulai didatangkan Kembali ke pesantren dengan menerapkan prokes ketat seperti mewajibkan SWAB Test sebelum santri memasuki asrama, pengecekan suhu secara berkala, dan penerapan sistem shift untuk menghindari kerumunan di kelas.
Tahun 2021
Wisuda Pertama Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek
Penyebutan Pimpinan Pondok berubah menjadi Pengasuh Pondok. Sumatera Thawalib Parabek mulai membangun gedung ajar di Bangkaweh. Saat Gedung ajar selesai, kompleks Bangkaweh dijadikan kompleks santri putri tingkat Tsanawiyah dan santri putra Kembali diasramakan di kompleks Parabek. Kampus 3 Bangkaweh mulai beroperasi. Pada tahun ini pula terlaksana wisuda pertama Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek.
Tahun 2022
Sumatera Thawalib Parabek Hari Ini
Parabek mewajibkan santri baru untuk asrama. Sumatera Thawalin Parabek membangun asrama putra dan aula belajar santri. Kembali terjalin kerja sama dengan Al-Azhar Mesir untuk mendatangkan seorang syekh yang bermukim di lingkungan Parabek(Syekh Ali Abdurrabbuh). Pada tahun ini pula Sumatera Thawalib Parabek kembali membuka unit pendidikan baru yaitu Pendidikan Diniyah Formal tingkat Ulya/ sederajat Aliyah.